Saturday, February 8, 2014

Mencari Sebuah Jawaban


Dalam hidup manusia tidak pernah luput dari mencari sebuah jawaban. Dimana jawaban yang dicari dapat memberinya sebuah ketenangan.
Ada yang mencari jawaban dengan mengunakan berbagai macam cara,. Diantaranya adalah jalan yang salah. Untuk dapat memberi kepuasan dan ketenangan, manusia adakalanya mencari jalan dengan meminta pertolongan pada iblis. Karena menurut mereka jika meminta pertolongan kepada Tuhan membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan sangat-sangat lama sampai jawaban itu datang.
Kenyataanya Tuhan sudah mengatakan dalam Firman-Nya ;
( MATIUS 7:7-11 ) “ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang daripadamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. ”
Pada dasarnya tidak bisa dipungkiri bahwa seringkali doa atau harapan kita dalam mencari sebuah kepastian atau jawaban pada Tuhan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat dikabulkan. Namun bukan berarti kita harus mencari cara dengan jalan yang salah.
Keputus-asaan dan kekecewaan sering datang menghampiri kita, sehingga membuat pikiran kita menguasai kita dengan pikiran-pikiran yang jahat, dimana pikiran yang dapat menjerat kita pada jalan yang salah, yang pada akhirnya hanya membawa kita pada kehancuran.
Kita tahu bersama iblis adalah seorang perusak atau pembawa kehancuran, dia tidak mengingini kita untuk selalu mengandalkan dan berharap pada Tuhan. Oleh karena itu dengan berbagai macam cara dia dapat menjerat kita, atau menjatuhkan kita ke dalam jurang maut. Iblis tahu pada saat kondisi seperti apa dan situasi seperti apa dia dapat menjalankan segala rencana jahatnya. Dimana kondisi tersebut adalah sifat kedagingan manusia, yang tidak pernah puas akan sesuatu dan selalu terburu-buru dalam mencari sesuatu.
Firman Tuhan mengajarkan agar kita selalu bersabar dan mengucap syukur selalu, ketika kita menghadapi segala sesuatu, walaupun kenyataanya adalah sulit. Namun yang pasti sekalipun jawaban yang kita cari membutuhkan waktu yang cukup lama atau sangat-sangat lama, kita tetap harus yakinkan pada diri kita bahwa Tuhan mempunyai jalan atau rencana yang indah pada waktu-Nya.
Tuhan selalu bekerja dengan cara-cara yang misterius, tentunya cara-caranya tidak dapat diprediksi atau diketahui manusia manapun, bahkan iblispun tidak dapat mengetahuinya. Tapi bukan cara-cara atau jalan yang digunakan seperti iblis, melainkan cara-cara atau jalan-jalan yang dapat membawa sukacita, damai, dan kesejahteraan.
Awalnya mungkin kita tidak dapat memahami atau mengerti cara atau jalan yang Tuhan sediakan untuk kita, karena adakalanya cara dan jalan yang ditentukan-Nya, bertentangan dengan prinsip dan kepribadian kita. Tapi ketahuilah Tuhan sudah mengetahui apa yang terbaik untuk kita, sebelum kita dilahirkan di dunia ini, dimana kita masih dalam kandungan ibu kita.
Sebuah jawaban akan kita temukan jika kita bersabar, dan tetap terus yakin dalam hati kita bahwa Allah mempunyai rencana indah untuk kita, dan kuasa-Nya tidak pernah berkesudahan, dari sekarang dan sampai selamanya. Iblis memang mempunyai kuasa akan hidup kita, tapi kuasanya tidak dapat melebihi kuasa Allah, oleh karena itu ketika kita digerogoti akan perasaan yang membuat kita takut atau cemas akan segala sesuatu, yakinkan pada diri kita, dalam hati kita “ ALLAH ITU DASYAT, KUASANYA TIDAK TERTANDINGI OLEH APAPUN. TUHAN ITU BAIK, DIA PUNYA RENCANA INDAH DALAM HIDUP SAYA, AMIN. ”
Ketika kita mengatakan kalimat ini dalam hati kita, yakinlah iblis tidak akan mampu menghancurkan hidup kita. Tentunya kalimat ini selain kita yakini, kita harus membawanya di dalam doa dan iman kepada orang-orang yang ada di sekeliling kita, agar semua orang yang kita sayangi dan cintai, dapat dilindungi oleh Tuhan, dan rencana Tuhan dapat terjadi dalam hidup kita, AMIN.
Sebagai manusia seringkali kita selalu memaksakan kehendak kita pada orang lain atau kepada Tuhan, padahal dalam hati kita, kita tahu hal ini adalah salah. Oleh sebab itu seringkali doa atau harapan kita tidak dikabulkan oleh Tuhan, karena Tuhan tahu jika Dia mengabulkan doa atau harapan kita yang dibawa dengan kehendak kita sendiri, itu dapat menghancurkan kita.
Seperti yang Tuhan katakan dalam Firman-Nya ” Adakah seorang daripadamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. ”
Allah adalah seorang Bapa, jadi mana mungkin seorang Ayah atau Bapa ingin hidup anak-anak-Nya hancur, tentunya Dia ingin agar hidup kita bahagia dan sejahtera.
Allah juga sudah memberitahukan kita sebagai manusia, bagaimana caranya dalam berdoa kepada Dia. Jika kita mengerti dan memahami isi dari doa tersebut maka kita tahu, yang terjadi dalam hidup kita bukanlah kehendak kita melainkan kehendak Allah.
( MATIUS 6:9-13 ) “ Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [ Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. ]

Thursday, January 30, 2014

Nasihat Mencari Hikmat


           
(AMSAL 8:33-36)” Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; Janganlah mengabaikanya. Berbahagialah orang yang mendengarkan Aku, yang setiap hari menunggu pada pintu-Ku, yang menjaga tiang pintu gerbang-Ku. Karena siapa mendapatkan Aku, mendapatkan hidup, dan Tuhan berkenan akan dia. Tetapi siapa tidak mendapatkan Aku, merugikan dirinya: Semua orang yang membenci Aku, mencintai maut.”
            Tahukah anda! Bahwa pengetahuan itu sangatlah penting. Bukan hanya pengetahuan yang kita dapat secara formal, tapi ada juga yang tidak formal, dimana yang tidak formal ini adalah pengetahuan yang kita dapat pada saat kita berada di dalam rumah atau lingkungan keluarga kita.
            Pengetahuan yang tidak formal atau non formal ini terbagi atas dua;” Pengetahuan yang kita dapat dari keluarga, dan pengetahuan yang kita pelajari secara otodidak atau sendiri.
            Setiap manusia diciptakan Tuhan dengan cara berpikirnya masing-masing, dimana manusia diciptakan agar bias berpikir sendiri, baik dengan bantuan orang lain ( Keluarga ) ataupun secara tersendiri.
            Seringkali banyak kita mendengar perkataan orang yang dengan sengaja, ataupun hanya ingin menyatakan bahwa dia sempurna dengan meremehkan orang lain, dengan kalaimat yang menyindir atau menyinggung orang lain.
            Contohnya :”Kamu adalah seorang yang bodoh.”
            Padahal kita tahu bersama Tuhan tidak pernah menciptakan seorang manusia itu menjadi bodoh, melainkan hanya manusia saja yang seringkali bertindak bodoh atau acuh-tak acuh akan sesuatu.



            Adapun seorang yang berkekurangan atau cacat sekalipun, mereka tetap mempunyai kelebihan di antara kekurangan mereka, dan itu menjadikan mereka sebuah prestasi yang membanggakan. Kita bisa melihat sebuah contoh seorang yang cacat mental, dengan kekuranganya itu dia dapat membuat prestasi dan masuk dalam sebuah acara olimpiade cabang atlet renang, dan mendapatkan sebuah penghargaan. Tentunya prestasi yang diraihnya, tidak hanya membanggakan orang tuanya, tetapi dapat membanggakan negaranya.
            Bukankah ini membuktikan, bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang disebut ”Bodoh”. Sebaliknya jika kita sebagai manusia mengabaikan sebuah didikan adalah seorang yang ”Bodoh”, atau jika kita mendengar sebuah didikan yang hanya mendatangkan kebodohan, maka kitapun akan menjadi ”Bodoh”.
            (AMSAL 9:6-7)” Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian.” Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela.
            Manusia yang takut akan Tuhan dan mengidahkan setiap didikan dan pengetahuan-Nya, dalam hidupnya tidak akan pernah merasakan kesusahan. (AMSAL 9:9-11) ”Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuanya akan bertambah. Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang mahakudus adalah pengertian. Karena oleh Aku umurmu diperpanjang dan tahun-tahun hidupmu ditambah.
            Oleh sebab itu, sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan, kita tidak boleh menyombongkan apa yang kita punya, baik pengetahuan yang kita dapat ataupun berkat yang kita terima, karena setiap manusia mempunyai berkat dan pengetahuanya masing-masing yang disediakan Tuhan, AMIN.
           
            “ Tuhan Yesus Memberkati, AMIN ”.

Monday, January 27, 2014

Hal Menghakimi


            Seringkali dalam hidup kita sebagai manusia baik secara sadar ataupun tidak, kita seringkali menghakimi orang lain atas perbuatan mereka, tetapi kita tidak tahu jika kitapun sama dengan mereka. Kita adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan menurut gambar dan rupa-Nya sendiri, apa yang kita perbuat terhadap orang lain, maka merekapun akan berbuat sama seperti apa yang kita perbuat pada mereka.
            Seperti halnya jika kita sebagai manusia saling membunuh, maka kitapun akan dibunuh oleh orang lain, (KEJADIAN 9:6) “ Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.”
            Dalam hidup kita sebagai manusia, kita telah dididik oleh orang tua kita, dari ketika kita kecil hingga dewasa. Ada yang diberi pengetahuan akan Firman Tuhan, dan adapula yang diberi pengetahuan berdasarkan apa yang dialami oleh orang tua kita sendiri, namun tanpa kita sadari atau orang tua kita sadari, ada beberapa pengetahuan yang diajarkan pada kita, ada yang salah.
            Pada dasarnya kita sebagai seorang anak, kita tidak bisa mendikte atau berkomentar akan bagaimana cara mereka mendidik kita, karena mereka lebih dulu dilahirkan dan hidup di dunia ini, terlebih lagi mereka adalah wakil Allah di dalam dunia ini, tentunya kita juga tahu! Bahwa dalam Firman Allah sendiri mengatakan bahwa kita harus menghormati orang tua kita, apalagi kepada seorang ibu yang sudah melahirkan kita.
            Sebagai seorang anak, kita sering bertanya-tanya! “ Bagaimana jika orang tua kita melakukan kesalahan?.. Siapa yang akan mengatakan pada mereka jika mereka berbuat salah, sehingga mereka bisa berubah. “ Pertanyaan ini tidak ada seorang anak manapun yang bisa menjawabnya. Dan jawabanya hanya satu
“Tuhan”.



            Ketika kita membaca Firman Allah yang mengatakan kepada kita seperti ini;
(MATIUS 7:1-2) “ Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi, karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

            Sekarang kita bandingkan dengan apa yang diajarkan oleh orang tua kita. Ada orang tua yang sangat suka mengukur-ukurkan kekurangan pribadi kita, baik itu sifat ataupun kehidupan kita dengan saudara kita sendiri. Contohnya: Kehidupan saudara kita lebih baik dari kita, atau lebih berkelimpahan daripada kita, baik secara pendidikan ataupun materi. Bagaimana menurut anda?!...

            Atau ada orang tua yang suka menghakimi anaknya satu dengan yang lain, dimana kesalahan yang sudah pernah dilakukan anaknya, dibandingkan dengan anaknya yang lain yang tidak pernah berbuat kesalahan, padahal kita tahu bersama bahwa Tuhan sendiri mengatakan, bahwa manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna atau tidak pernah berbuat dosa. Bagaimana menurut anda?!...

            Atau ketika kita membaca Firman Allah yang mengatakan seperti ini;
(MATIUS 7:3-5) “ Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

            Bukankah kita pernah banyak kali mendengar tetangga kita berbicara! Baik yang sudah menjadi orang tua maupun yang masih muda, dimana mereka sering mengatakan hal yang tidak baik. Dan yang paling utama adalah seorang yang sudah berkeluarga atau yang sudah menjadi orang tua. Jika kita menyadari bahkan seorang yang mudapun tidak layak untuk berbicara tentang keburukan orang lain, apalagi yang sudah menjadi orang tua. Lalu kenapa banyak perkataan yang keluar dari mulut kita sendiri mengatakan selumbar demi selumbar kehidupan pribadi orang lain. Bagaimana menurut anda?...



            Apakah kita dengan berbagai sifat dan kepribadian kita yang sudah terbina dari ketika kita kecil hingga dewasa, ataupun yang tercipta dari lingkungan kehidupan kita sendiri, harus menyalahkan orang tua kita?... Ataukah kita perlu menyadari dengan sendirinya. Tentunya dengan mengikuti apa yang sudah ada dalam Firman Allah.

            Firman Allah juga menyatakan bahwa :
(MATIUS 5:38-39) “ Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat padamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”

            Namun sangat disayang masih ada orang yang tidak menghiraukan ayat ini, dimana masih ada sebagian orang atau banyak orang membalaskan perbuatan jahat orang lain terhadap sesamanya, bahkan ada pula saudara atau keluarga kita sendiri.

(MATIUS 5:43-45) “ Kamu telah mendengar Firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan yang tidak benar.”

            Ini adalah merupakan kesaksian saya: Dimana saya sendiri sampai saat ini masih menyimpan akar pahit akan pribadi yang dekat dengan saya. Tapi yang pasti saya yakin dan percaya, seiring berjalanya waktu, walau membutuhkan waktu yang cukup lama, bila kita menyerahkan semua pada Tuhan, Dia pasti akan membantu kita agar setiap akar pahit yang kita miliki terhadap orang lain dapat tercabut, AMIN.

“ Tuhan Yesus Memberkati Saudara Dan Saya, AMIN.”

Domba Yang Hilang


            Apa yang anda pikirkan bila anda merasakan kehilangan?.. Kehilangan akan suatu benda atau barang yang menurut anda berharga. Apa yang akan anda lakukan?.. Pastinya anda akan merasa kebingungan dan ingin mencari benda tersebut sampai ditemukan. Tapi bagaimana jika benda tersebut tidak dapat ditemukan atau hilang, apa yang anda rasakan?.. Sudah tentu anda kecewa dan terus mengingat akan benda tersebut, dan menyalahkan diri anda sendiri.
            Sekarang bagaimana dengan Tuhan! Tuhan adalah seorang Bapa, bagaimana jika salah satu dari kita menghilang, apa yang Dia rasakan! Sudah pasti Dia menyalahkan dirinya sendiri, dan merasa kecewa dalam hati-Nya, dan sudah tentu juga Dia ingin agar kita ditemukan dan kembali pada-Nya.
            (MATIUS 18:12-14) Menyatakan bahwa ; “ Ada seorang yang mempunyai seratus anak domba, tapi salah satu diantaranya ada yang tersesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan mencari yang sesat itu? “ Dan Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya jika ia berhasil menemukanya, lebih besar kegembiraanya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang. “
            Bagaimana menurut pendapat anda tentang ayat di atas! Bila anda termasuk dari sembilan puluh sembilan domba yang ada, maka kapankah anda akan kembali?.. Apakah pada saat kematian menjemput! Atau kembali sebelum itu.
            Karena lebih baik jika kita kembali sebelum akhir dari hidup, daripada sesudahnya, karena waktu yang Dia tentukan sudah sangat dekat.
            Tidakkah anda menyadarinya?.. Alam saat ini sedang berbicara kepada kita, bahwa kedatangan-Nya sebentar lagi, dimana bencana alam datang silih berganti, baik dalam maupun luar negeri.

            Bagaimana anda menjelaskan bencana alam yang menimpa negara maju seperti amerika, turun salju sampai keadaan yang begitu minus (sangat-sangat dingin), dan bisa sampai ke negara arab saudi yang pada dasarnya iklim yang berada disana sangatlah panas dengan gurun pasirnya.
            Dan bagaimana anda menjelaskan negara Vietnam yang pada dasarnya adalah sebuah negara tropis yang hampir sama dengan negara kita Indonesia, bisa turun salju?.. Dan untuk kita negara Indonesia, bencana banjir bandang dan tanah longsor, juga erupsi atau meletusnya gunung sinabung di sumatra barat yang sampai saat ini masih sedang berlangsung di berbagai tempat.
            Sekarang anda tahu! Bahwa dunia semakin hari, semakin tua. Sungguh alam telah berbicara, bukti apa lagi yang anda tunggu! Sekaranglah saatnya bagi anda untuk kembali pada-Nya, sebelum semuanya benar-benar terlambat.
            Ingatlah selalu dan tanamkan dalam hati anda, Allah selalu menyayangi anda dan saya, dan Dia begitu mencintai anda, sehingga Dia mengingatkan kita akan kedatangan-Nya. Pintu-Nya selalu terbuka bagi anda dan saya. AMIN.
“ Tuhan Yesus Memberkati Saudara Dan Saya. AMIN. “