Seringkali dalam hidup kita sebagai
manusia baik secara sadar ataupun tidak, kita seringkali menghakimi orang lain
atas perbuatan mereka, tetapi kita tidak tahu jika kitapun sama dengan mereka.
Kita adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan menurut gambar dan rupa-Nya
sendiri, apa yang kita perbuat terhadap orang lain, maka merekapun akan berbuat
sama seperti apa yang kita perbuat pada mereka.
Seperti halnya jika kita sebagai
manusia saling membunuh, maka kitapun akan dibunuh oleh orang lain, (KEJADIAN
9:6) “ Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh
manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.”
Dalam hidup kita sebagai manusia,
kita telah dididik oleh orang tua kita, dari ketika kita kecil hingga dewasa.
Ada yang diberi pengetahuan akan Firman Tuhan, dan adapula yang diberi
pengetahuan berdasarkan apa yang dialami oleh orang tua kita sendiri, namun
tanpa kita sadari atau orang tua kita sadari, ada beberapa pengetahuan yang
diajarkan pada kita, ada yang salah.
Pada dasarnya kita sebagai seorang
anak, kita tidak bisa mendikte atau berkomentar akan bagaimana cara mereka
mendidik kita, karena mereka lebih dulu dilahirkan dan hidup di dunia ini,
terlebih lagi mereka adalah wakil Allah di dalam dunia ini, tentunya kita juga
tahu! Bahwa dalam Firman Allah sendiri mengatakan bahwa kita harus menghormati
orang tua kita, apalagi kepada seorang ibu yang sudah melahirkan kita.
Sebagai seorang anak, kita sering
bertanya-tanya! “ Bagaimana jika orang tua kita melakukan kesalahan?.. Siapa
yang akan mengatakan pada mereka jika mereka berbuat salah, sehingga mereka
bisa berubah. “ Pertanyaan ini tidak ada seorang anak manapun yang bisa
menjawabnya. Dan jawabanya hanya satu
“Tuhan”.
Ketika
kita membaca Firman Allah yang mengatakan kepada kita seperti ini;
(MATIUS 7:1-2) “ Jangan kamu menghakimi,
supaya kamu tidak dihakimi, karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk
menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu.
Sekarang
kita bandingkan dengan apa yang diajarkan oleh orang tua kita. Ada orang tua
yang sangat suka mengukur-ukurkan kekurangan pribadi kita, baik itu sifat
ataupun kehidupan kita dengan saudara kita sendiri. Contohnya: Kehidupan saudara
kita lebih baik dari kita, atau lebih berkelimpahan daripada kita, baik secara
pendidikan ataupun materi. Bagaimana menurut anda?!...
Atau
ada orang tua yang suka menghakimi anaknya satu dengan yang lain, dimana
kesalahan yang sudah pernah dilakukan anaknya, dibandingkan dengan anaknya yang
lain yang tidak pernah berbuat kesalahan, padahal kita tahu bersama bahwa Tuhan
sendiri mengatakan, bahwa manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna atau
tidak pernah berbuat dosa. Bagaimana menurut anda?!...
Atau
ketika kita membaca Firman Allah yang mengatakan seperti ini;
(MATIUS 7:3-5) “ Mengapakah engkau
melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak
engkau ketahui? Bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku
mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai
orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat
dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Bukankah
kita pernah banyak kali mendengar tetangga kita berbicara! Baik yang sudah
menjadi orang tua maupun yang masih muda, dimana mereka sering mengatakan hal
yang tidak baik. Dan yang paling utama adalah seorang yang sudah berkeluarga
atau yang sudah menjadi orang tua. Jika kita menyadari bahkan seorang yang
mudapun tidak layak untuk berbicara tentang keburukan orang lain, apalagi yang
sudah menjadi orang tua. Lalu kenapa banyak perkataan yang keluar dari mulut
kita sendiri mengatakan selumbar demi selumbar kehidupan pribadi orang lain.
Bagaimana menurut anda?...
Apakah
kita dengan berbagai sifat dan kepribadian kita yang sudah terbina dari ketika
kita kecil hingga dewasa, ataupun yang tercipta dari lingkungan kehidupan kita
sendiri, harus menyalahkan orang tua kita?... Ataukah kita perlu menyadari
dengan sendirinya. Tentunya dengan mengikuti apa yang sudah ada dalam Firman
Allah.
Firman
Allah juga menyatakan bahwa :
(MATIUS 5:38-39) “ Kamu telah mendengar
firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah
kamu melawan orang yang berbuat jahat padamu, melainkan siapapun yang menampar
pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”
Namun
sangat disayang masih ada orang yang tidak menghiraukan ayat ini, dimana masih
ada sebagian orang atau banyak orang membalaskan perbuatan jahat orang lain
terhadap sesamanya, bahkan ada pula saudara atau keluarga kita sendiri.
(MATIUS 5:43-45) “ Kamu telah mendengar
Firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata
kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan yang tidak benar.”
Ini adalah merupakan kesaksian saya: Dimana saya sendiri
sampai saat ini masih menyimpan akar pahit akan pribadi yang dekat dengan saya.
Tapi yang pasti saya yakin dan percaya, seiring berjalanya waktu, walau
membutuhkan waktu yang cukup lama, bila kita menyerahkan semua pada Tuhan, Dia
pasti akan membantu kita agar setiap akar pahit yang kita miliki terhadap orang
lain dapat tercabut, AMIN.
“ Tuhan Yesus
Memberkati Saudara Dan Saya, AMIN.”
No comments:
Post a Comment