Thursday, January 30, 2014

Nasihat Mencari Hikmat


           
(AMSAL 8:33-36)” Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; Janganlah mengabaikanya. Berbahagialah orang yang mendengarkan Aku, yang setiap hari menunggu pada pintu-Ku, yang menjaga tiang pintu gerbang-Ku. Karena siapa mendapatkan Aku, mendapatkan hidup, dan Tuhan berkenan akan dia. Tetapi siapa tidak mendapatkan Aku, merugikan dirinya: Semua orang yang membenci Aku, mencintai maut.”
            Tahukah anda! Bahwa pengetahuan itu sangatlah penting. Bukan hanya pengetahuan yang kita dapat secara formal, tapi ada juga yang tidak formal, dimana yang tidak formal ini adalah pengetahuan yang kita dapat pada saat kita berada di dalam rumah atau lingkungan keluarga kita.
            Pengetahuan yang tidak formal atau non formal ini terbagi atas dua;” Pengetahuan yang kita dapat dari keluarga, dan pengetahuan yang kita pelajari secara otodidak atau sendiri.
            Setiap manusia diciptakan Tuhan dengan cara berpikirnya masing-masing, dimana manusia diciptakan agar bias berpikir sendiri, baik dengan bantuan orang lain ( Keluarga ) ataupun secara tersendiri.
            Seringkali banyak kita mendengar perkataan orang yang dengan sengaja, ataupun hanya ingin menyatakan bahwa dia sempurna dengan meremehkan orang lain, dengan kalaimat yang menyindir atau menyinggung orang lain.
            Contohnya :”Kamu adalah seorang yang bodoh.”
            Padahal kita tahu bersama Tuhan tidak pernah menciptakan seorang manusia itu menjadi bodoh, melainkan hanya manusia saja yang seringkali bertindak bodoh atau acuh-tak acuh akan sesuatu.



            Adapun seorang yang berkekurangan atau cacat sekalipun, mereka tetap mempunyai kelebihan di antara kekurangan mereka, dan itu menjadikan mereka sebuah prestasi yang membanggakan. Kita bisa melihat sebuah contoh seorang yang cacat mental, dengan kekuranganya itu dia dapat membuat prestasi dan masuk dalam sebuah acara olimpiade cabang atlet renang, dan mendapatkan sebuah penghargaan. Tentunya prestasi yang diraihnya, tidak hanya membanggakan orang tuanya, tetapi dapat membanggakan negaranya.
            Bukankah ini membuktikan, bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang disebut ”Bodoh”. Sebaliknya jika kita sebagai manusia mengabaikan sebuah didikan adalah seorang yang ”Bodoh”, atau jika kita mendengar sebuah didikan yang hanya mendatangkan kebodohan, maka kitapun akan menjadi ”Bodoh”.
            (AMSAL 9:6-7)” Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian.” Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela.
            Manusia yang takut akan Tuhan dan mengidahkan setiap didikan dan pengetahuan-Nya, dalam hidupnya tidak akan pernah merasakan kesusahan. (AMSAL 9:9-11) ”Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuanya akan bertambah. Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang mahakudus adalah pengertian. Karena oleh Aku umurmu diperpanjang dan tahun-tahun hidupmu ditambah.
            Oleh sebab itu, sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan, kita tidak boleh menyombongkan apa yang kita punya, baik pengetahuan yang kita dapat ataupun berkat yang kita terima, karena setiap manusia mempunyai berkat dan pengetahuanya masing-masing yang disediakan Tuhan, AMIN.
           
            “ Tuhan Yesus Memberkati, AMIN ”.

Monday, January 27, 2014

Hal Menghakimi


            Seringkali dalam hidup kita sebagai manusia baik secara sadar ataupun tidak, kita seringkali menghakimi orang lain atas perbuatan mereka, tetapi kita tidak tahu jika kitapun sama dengan mereka. Kita adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan menurut gambar dan rupa-Nya sendiri, apa yang kita perbuat terhadap orang lain, maka merekapun akan berbuat sama seperti apa yang kita perbuat pada mereka.
            Seperti halnya jika kita sebagai manusia saling membunuh, maka kitapun akan dibunuh oleh orang lain, (KEJADIAN 9:6) “ Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.”
            Dalam hidup kita sebagai manusia, kita telah dididik oleh orang tua kita, dari ketika kita kecil hingga dewasa. Ada yang diberi pengetahuan akan Firman Tuhan, dan adapula yang diberi pengetahuan berdasarkan apa yang dialami oleh orang tua kita sendiri, namun tanpa kita sadari atau orang tua kita sadari, ada beberapa pengetahuan yang diajarkan pada kita, ada yang salah.
            Pada dasarnya kita sebagai seorang anak, kita tidak bisa mendikte atau berkomentar akan bagaimana cara mereka mendidik kita, karena mereka lebih dulu dilahirkan dan hidup di dunia ini, terlebih lagi mereka adalah wakil Allah di dalam dunia ini, tentunya kita juga tahu! Bahwa dalam Firman Allah sendiri mengatakan bahwa kita harus menghormati orang tua kita, apalagi kepada seorang ibu yang sudah melahirkan kita.
            Sebagai seorang anak, kita sering bertanya-tanya! “ Bagaimana jika orang tua kita melakukan kesalahan?.. Siapa yang akan mengatakan pada mereka jika mereka berbuat salah, sehingga mereka bisa berubah. “ Pertanyaan ini tidak ada seorang anak manapun yang bisa menjawabnya. Dan jawabanya hanya satu
“Tuhan”.



            Ketika kita membaca Firman Allah yang mengatakan kepada kita seperti ini;
(MATIUS 7:1-2) “ Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi, karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

            Sekarang kita bandingkan dengan apa yang diajarkan oleh orang tua kita. Ada orang tua yang sangat suka mengukur-ukurkan kekurangan pribadi kita, baik itu sifat ataupun kehidupan kita dengan saudara kita sendiri. Contohnya: Kehidupan saudara kita lebih baik dari kita, atau lebih berkelimpahan daripada kita, baik secara pendidikan ataupun materi. Bagaimana menurut anda?!...

            Atau ada orang tua yang suka menghakimi anaknya satu dengan yang lain, dimana kesalahan yang sudah pernah dilakukan anaknya, dibandingkan dengan anaknya yang lain yang tidak pernah berbuat kesalahan, padahal kita tahu bersama bahwa Tuhan sendiri mengatakan, bahwa manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna atau tidak pernah berbuat dosa. Bagaimana menurut anda?!...

            Atau ketika kita membaca Firman Allah yang mengatakan seperti ini;
(MATIUS 7:3-5) “ Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

            Bukankah kita pernah banyak kali mendengar tetangga kita berbicara! Baik yang sudah menjadi orang tua maupun yang masih muda, dimana mereka sering mengatakan hal yang tidak baik. Dan yang paling utama adalah seorang yang sudah berkeluarga atau yang sudah menjadi orang tua. Jika kita menyadari bahkan seorang yang mudapun tidak layak untuk berbicara tentang keburukan orang lain, apalagi yang sudah menjadi orang tua. Lalu kenapa banyak perkataan yang keluar dari mulut kita sendiri mengatakan selumbar demi selumbar kehidupan pribadi orang lain. Bagaimana menurut anda?...



            Apakah kita dengan berbagai sifat dan kepribadian kita yang sudah terbina dari ketika kita kecil hingga dewasa, ataupun yang tercipta dari lingkungan kehidupan kita sendiri, harus menyalahkan orang tua kita?... Ataukah kita perlu menyadari dengan sendirinya. Tentunya dengan mengikuti apa yang sudah ada dalam Firman Allah.

            Firman Allah juga menyatakan bahwa :
(MATIUS 5:38-39) “ Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat padamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”

            Namun sangat disayang masih ada orang yang tidak menghiraukan ayat ini, dimana masih ada sebagian orang atau banyak orang membalaskan perbuatan jahat orang lain terhadap sesamanya, bahkan ada pula saudara atau keluarga kita sendiri.

(MATIUS 5:43-45) “ Kamu telah mendengar Firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan yang tidak benar.”

            Ini adalah merupakan kesaksian saya: Dimana saya sendiri sampai saat ini masih menyimpan akar pahit akan pribadi yang dekat dengan saya. Tapi yang pasti saya yakin dan percaya, seiring berjalanya waktu, walau membutuhkan waktu yang cukup lama, bila kita menyerahkan semua pada Tuhan, Dia pasti akan membantu kita agar setiap akar pahit yang kita miliki terhadap orang lain dapat tercabut, AMIN.

“ Tuhan Yesus Memberkati Saudara Dan Saya, AMIN.”

Domba Yang Hilang


            Apa yang anda pikirkan bila anda merasakan kehilangan?.. Kehilangan akan suatu benda atau barang yang menurut anda berharga. Apa yang akan anda lakukan?.. Pastinya anda akan merasa kebingungan dan ingin mencari benda tersebut sampai ditemukan. Tapi bagaimana jika benda tersebut tidak dapat ditemukan atau hilang, apa yang anda rasakan?.. Sudah tentu anda kecewa dan terus mengingat akan benda tersebut, dan menyalahkan diri anda sendiri.
            Sekarang bagaimana dengan Tuhan! Tuhan adalah seorang Bapa, bagaimana jika salah satu dari kita menghilang, apa yang Dia rasakan! Sudah pasti Dia menyalahkan dirinya sendiri, dan merasa kecewa dalam hati-Nya, dan sudah tentu juga Dia ingin agar kita ditemukan dan kembali pada-Nya.
            (MATIUS 18:12-14) Menyatakan bahwa ; “ Ada seorang yang mempunyai seratus anak domba, tapi salah satu diantaranya ada yang tersesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan mencari yang sesat itu? “ Dan Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya jika ia berhasil menemukanya, lebih besar kegembiraanya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang. “
            Bagaimana menurut pendapat anda tentang ayat di atas! Bila anda termasuk dari sembilan puluh sembilan domba yang ada, maka kapankah anda akan kembali?.. Apakah pada saat kematian menjemput! Atau kembali sebelum itu.
            Karena lebih baik jika kita kembali sebelum akhir dari hidup, daripada sesudahnya, karena waktu yang Dia tentukan sudah sangat dekat.
            Tidakkah anda menyadarinya?.. Alam saat ini sedang berbicara kepada kita, bahwa kedatangan-Nya sebentar lagi, dimana bencana alam datang silih berganti, baik dalam maupun luar negeri.

            Bagaimana anda menjelaskan bencana alam yang menimpa negara maju seperti amerika, turun salju sampai keadaan yang begitu minus (sangat-sangat dingin), dan bisa sampai ke negara arab saudi yang pada dasarnya iklim yang berada disana sangatlah panas dengan gurun pasirnya.
            Dan bagaimana anda menjelaskan negara Vietnam yang pada dasarnya adalah sebuah negara tropis yang hampir sama dengan negara kita Indonesia, bisa turun salju?.. Dan untuk kita negara Indonesia, bencana banjir bandang dan tanah longsor, juga erupsi atau meletusnya gunung sinabung di sumatra barat yang sampai saat ini masih sedang berlangsung di berbagai tempat.
            Sekarang anda tahu! Bahwa dunia semakin hari, semakin tua. Sungguh alam telah berbicara, bukti apa lagi yang anda tunggu! Sekaranglah saatnya bagi anda untuk kembali pada-Nya, sebelum semuanya benar-benar terlambat.
            Ingatlah selalu dan tanamkan dalam hati anda, Allah selalu menyayangi anda dan saya, dan Dia begitu mencintai anda, sehingga Dia mengingatkan kita akan kedatangan-Nya. Pintu-Nya selalu terbuka bagi anda dan saya. AMIN.
“ Tuhan Yesus Memberkati Saudara Dan Saya. AMIN. “

Sunday, January 26, 2014

Setiap Perkataan Mengandung Kuasa


·        Perkataan berkuasa,.. Perkataan Berkuasa,.. Perkataan Berkuasa,..
Kalimat ini selalu, dan selalu kita dengar, baik di tempat ibadah ataupun pada orang tua kita. Sebenarnya apa maksud dari kalimat ini yang selalu di ulangi oleh setiap orang?! Apakah kalimat ini mengandung makna?!...
·        Jawabanya adalah Ya! Perkataan memang mengandung kuasa,.
Perut (Moral) orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya; ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya (Baik ataupun Buruk).
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakanya, akan memakan buahnya (Untuk hidup atau mati) – AMSAL 18:20-21

            Dari ayat yang di atas menyatakan dengan jelas bahwa perkataan memang mengandung kuasa. Ada yang membawa kabar baik dan adapula yang membawa kabar buruk. Saat kita membuka mulut untuk berbicara, kita perlu menyadari bahwa setiap perkataan kita mengandung kuasa, dimana pikiran kita menjadi perkataan kita, oleh sebab itu iblis menaruh pikiran-pikiran yang jahat di dalam pikiran kita.
            Iblis tahu jika kita memikirkanya, itu akan menjadi perkataan kita, dan itu membukakan pintu baginya untuk melaksanakan setiap pekerjaanya yang buruk pada kita.

            Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran.
           
                                                                                                   (AMSAL 21:23)

            Cobaan paling besar di dunia adalah membicarakan apa yang kita lihat dan rasakan, contoh yang paling besar adalah sebagai seorang wanita, wanita tidak luput dari selalu memperhatikan orang lain dan membicarakan apa yang orang lain kerjakan atau lakukan, baik tua maupun muda. Tetapi Allah ingin kita berbicara tentang apa yang menurut Firman-Nya bisa kita miliki.



            Bukan berarti ketika kita tahu bahwa Allah menginginkan kita berbicara tentang firman-Nya, dan kita menggunakan firman-Nya hanya untuk menyinggung orang lain dengan setiap kekurangan yang dimiliki oleh orang lain tersebut! Tetapi melainkan yang Allah inginkan adalah firman-Nya dapat dikatakan dengan tulus, sehingga firman Allah yang kita sampaikan pada orang tersebut dapat dirasakan dan dapat mengubahkan.
            Bangsa Israel menghabiskan waktu empat puluh tahun di padang gurun saat berusaha mengadakan perjalanan sebelas hari. Mereka terus menerus mengitari pegunungan yang sama, dan tidak membuat kemajuan. Mereka memiliki banyak masalah dan salah satu masalah tersebut adalah berkeluh kesah. Mereka bersungut-sungut dan berkeluh kesah setiap kali segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan mereka.
            Allah ingin agar kita selalu memuji dan memuliakan nama-Nya, baik pada saat kita menghadapi padang gurun maupun pada saat kita berada di puncak gunung. Perkataan kita saat ada masalah dapat membantu kita menentukan berapa lama kita akan terperangkap di dalamnya.
            Sebagai bukti bahwa perkataan kita memang berkuasa, terdapat dalam (Roma 4:17) “ Kita melayani Allah yang menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada. Allah melihat apa yang Dia inginkan agar terjadi dan membicarakannya seolah hal itu telah terjadi.
            Jika kita memiliki masalah dan kita sungguh-sungguh percaya Allah dapat menyelamatkan kita, kita sekarang dapat hidup tenang dan bahagia. Kita tidak perlu menunggu dengan waktu yang cukup lama, untuk dapat melihat suatu perubahan karena kita memilikinya di dalam iman. Kita tahu dari lubuk hati yang paling dalam, bahwa Allah sedang bekerja di atas nama kita.
            Firman Allah adalah pedang Roh. Dimana Firman Allah dapat menjadi senjata terhebat dalam melawan iblis. Iblis takut dan gentar akan Firman Allah. Dalam Lukas 4 kita melihat waktu Yesus di cobia di padang gurun, Dia telah lama tidak makan dan minum, dan iblis mulai menaruh pikiran-pikiran yang jahat kepada-Nya. Setiap kali iblis berdusta kepada Yesus, Yesus menanggapinya dengan berkata, “ Ada tertulis,” lalu mengutip sebuah ayat dengan lantang yang menyanggah dusta itu. Saat kita belajar untuk mengikuti teladan-Nya, kita aman dalam perjalanan kita menuju kemenangan.
            Berbicara dengan iman merupakan bagian dari hidup kita manusia sehari-hari, oleh karena itu mulailah dari sekarang.


            Anda dan saya dapat mengatakan hal-hal seperti ini, sehingga dapat membuat hidup anda menjadi lebih bahagia :

·        Allah memiliki rencana indah dan jalan yang terbaik dalam hidup saya.
·        Saya memiliki kasih karunia ke manapun saya pergi.
Setiap kali saya meletakkan tangan untuk pekerjaan apapun yang saya lakukan.
·        Allah selalu melindungi dan menyertai saya dengan cara-Nya yang ajaib.
·        Saya berjalan dalam kasih dan kemurahan-Nya.
·        Sesuatu yang baik akan terjadi pada saya hari ini.
·        Pernikahan saya semakin hari semakin baik, dan selalu dipenuhi akan kasih sayang.
·        Saya menjadi berkat ke manapun saya pergi.

Ingatlah bahwa sesuatu hal yang positif dan selalu disertai dengan keyakinan dan doa, pasti akan membuahkan hasil yang baik, AMIN.

“ Tuhan Yesus Memberkati Saudara Dan Saya, AMIN “ .