Saturday, January 25, 2014

Menanti Kesabaran Dalam Kekecewaan

Kesabaran adalah sebuah perasaan yang tidak didasari dengan adanya keterpaksaan ataupun pekerjaan yang dilakukan dengan terburu-buru.
Kita tahu bersama, manusia hidup bukan hanya oleh roh dan jiwa, tapi manusia juga adalah makhluk yang diciptakan Tuhan dengan sifat kedagingan, sehingga tidak ada satu orangpun di dunia ini yang tidak pernah berbuat dosa ( Roma 3:23, Pengkhotbah 7:20 ).
     Seringkali sifat kedagingan yang dimiliki oleh manusia mempunyai sifat yang tidak dipenuhi akan kesabaran, melainkan semuanya dilakukan selalu terburu-buru, padahal Tuhan sendiri mengatakan bahwa kesabaran adalah buah dari iman, dan buah dari kesabaran adalah ketenangan dan kebahagiaan.
     Dalam hal ini banyak orang ataupun hamba Tuhan selalu berbicara ataupun membawakanya pada saat ibadah, namun sangat disayangkan adapula hamba Tuhan yang terjerat akan perkataanya sendiri, sehingga membuat banyak orang berpikir “ Bahkan hamba Tuhan saja tidak mampu melakukan kesabaran ini, lalu bagaimana dengan kita yang bukan hamba Tuhan?! “.
     Kekecewaan seorang manusia dapat membawa pada keterpurukan, sehingga membuat segala sesuatu yang dilakukan tanpa berpikir panjang, dan selalu dilakukan dengan terburu-buru.
     Manusia sering mengambil keputusan berdasarkan realita ataupun apa yang dialaminya, sehingga membuat manusia itu menjadi semakin tahu mana yang baik dan yang tidak, atau bisa dikatakan dengan seorang yang sudah berpengalaman. Namun pada kenyataanya walaupun pengalaman yang dimilikinya banyak, seringkali manusia juga bisa salah dalam hidup.
         Kekecewaan dalam hidup manusia dikategorikan dua hal;
“ Pekerjaan dan Kebutuhan Jasmani dan Rohani “, diantaranya harapan dan pikiran. Sebagai manusia kita bisa saja kecewa akan dua hal ini, dan tanpa kita sadari, baik kita sudah berpengalaman ataupun tidak , kita selalu mengambil langkah tanpa berpikir panjang, dan selalu terburu-buru.
         Untuk meraih kesuksesan baik dalam pekerjaan ataupun hidup, kita membutuhkan ketenangan, diantaranya adalah hati dan pikiran. Karena kalau kita tidak mempunyai ketenangan, bisa saja kita salah dalam hidup, dan hidup kita selalu diselimuti akan perasaan menyesal, dan tidak menghargai hidup, ataupun menyalahkan Tuhan atas keputusan yang kita ambil sendiri.
         Tuhan sudah memberikan pilihan hidup untuk kita, “ Hidup dengan-Nya atau tidak sama sekali “, seringkali semua hal ini membuat kita bingung dan selalu mencari jawaban, dimana jawaban yang kita cari tidak pernah kita temukan, padahal jawaban yang sebenarnya ada dalam diri kita sendiri, apakah kita mau hidup terus-menerus dengan penyesalan, ataukah kita menikmati hidup yang sudah kita pilih sendiri?! Tentunya tidak lain selain selalu berserah pada Tuhan, agar dalam hidup kita, kita tidak salah dalam melangkah, karena dalam Dia selalu ada jawaban, dan jawabanya adalah “ YA dan AMIN “.

No comments:

Post a Comment